Biaya Mutasi dan Balik Nama Motor 2025: Rincian Lengkap dan Resminya

Dealer Motor Honda Serimpi Jakarta Barat
27/10/2025
biaya mutasi dan balik nama motor

Table of Contents

\Memiliki motor bekas memang bisa jadi pilihan cerdas, apalagi jika kondisinya masih prima dan harganya lebih terjangkau. Tapi di balik keuntungan itu, ada satu hal yang tidak boleh diabaikan—legalitas kepemilikan. Nah, dua hal yang sering jadi pertanyaan utama adalah biaya mutasi dan balik nama motor.

Proses ini bukan cuma soal administrasi, tapi juga soal keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan kendaraan yang sah secara hukum. Banyak calon pembeli motor bekas yang ingin tahu: berapa biaya yang harus disiapkan?, apa saja komponen biayanya?, dan bagaimana cara agar prosesnya bebas dari pungli?

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh semua pertanyaan itu. Mulai dari pengertian dasar, rincian biaya yang berlaku, hingga contoh simulasi biayanya. Panduan ini disusun berdasarkan sumber resmi dan praktik di lapangan, agar Anda bisa membuat keputusan yang tepat tanpa khawatir dikenai biaya tak jelas.


Apa Itu Mutasi dan Balik Nama Motor?

Sebelum bicara soal nominal biaya, ada baiknya kita pahami dulu istilah yang sering muncul dalam proses jual beli motor bekas: mutasi dan balik nama.

Mutasi kendaraan adalah proses pemindahan data kendaraan dari satu wilayah administrasi ke wilayah lain. Biasanya dilakukan saat kendaraan pindah kepemilikan dan domisili pemilik barunya berada di provinsi atau kota berbeda. Misalnya, Anda membeli motor dari seseorang di Bandung, lalu ingin menggunakan dan meregistrasikannya di Jakarta—di sinilah proses mutasi diperlukan.

Sedangkan balik nama adalah proses penggantian identitas kepemilikan kendaraan pada dokumen resmi, yaitu STNK dan BPKB, dari pemilik lama ke pemilik baru. Prosedur ini tetap harus dilakukan meskipun alamat pembeli dan penjual berada di wilayah Samsat yang sama.

Perbedaan utama dari kedua proses ini terletak pada lingkup administratifnya. Mutasi melibatkan dua wilayah Samsat yang berbeda, sementara balik nama cukup diurus di satu wilayah. Namun, dalam banyak kasus pembelian motor bekas dari luar kota, keduanya dilakukan secara bersamaan.

Bagi yang baru pertama kali membeli motor bekas, memahami perbedaan ini sangat membantu dalam merencanakan waktu dan biaya pengurusan dokumen. Prosesnya memang bisa memakan waktu, tetapi jika tahu alurnya sejak awal, semuanya bisa berjalan lebih lancar.


Komponen Biaya Mutasi Motor

Setelah mengetahui perbedaan antara mutasi dan balik nama, saatnya kita masuk ke rincian biaya yang perlu disiapkan bila Anda ingin melakukan mutasi kendaraan. Proses ini dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu pengurusan di Samsat asal (tempat motor terdaftar sebelumnya) dan di Samsat tujuan (wilayah domisili pemilik baru).

Masing-masing tahap memiliki komponen biaya tersendiri, dan semuanya termasuk dalam prosedur resmi yang diatur oleh peraturan pemerintah. Berikut uraian lengkapnya:


1. Biaya Cabut Berkas di Samsat Asal

Langkah awal dalam mutasi motor adalah mencabut berkas dari wilayah asal kendaraan. Proses ini sering disebut juga sebagai “cabut berkas”. Tujuannya agar data kendaraan bisa dipindahkan ke wilayah baru tempat motor akan digunakan.

Berikut komponen biaya yang umumnya dikenakan saat pengurusan ini:

  • PNBP STNK (Penerimaan Negara Bukan Pajak): Sekitar Rp100.000
    Biaya ini digunakan untuk keperluan pencetakan dan administrasi pengarsipan data STNK.
  • PNBP BPKB: Sekitar Rp225.000
    Merupakan biaya yang dikenakan untuk perubahan data kepemilikan di dokumen BPKB.
  • Biaya cetak TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) baru: Nominalnya tergantung daerah, namun biasanya berkisar antara Rp60.000–Rp100.000 untuk kendaraan roda dua.
  • SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah): Ini merupakan formulir perhitungan pajak, biasanya tanpa biaya tambahan namun menjadi bagian dari proses mutasi.

Setelah seluruh berkas lengkap dan pembayaran dilakukan, Anda akan mendapatkan berkas mutasi yang bisa dibawa ke Samsat tujuan.


2. Biaya Pendaftaran di Samsat Baru

Setelah berkas kendaraan resmi dicabut dari Samsat asal, proses berlanjut ke wilayah baru, yaitu domisili pemilik kendaraan saat ini. Di sinilah kendaraan akan didaftarkan ulang agar legal digunakan di wilayah tersebut.

Komponen biaya yang perlu disiapkan meliputi:

  • Biaya pendaftaran ulang kendaraan: Biasanya termasuk dalam layanan Samsat, dan besarannya bisa berbeda di tiap daerah. Fungsinya adalah mencatat kendaraan atas nama pemilik baru di wilayah domisili yang baru.
  • Cek fisik kendaraan ulang: Petugas Samsat akan melakukan pengecekan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan. Umumnya dikenakan tarif sekitar Rp20.000 – Rp30.000, tergantung daerah.
  • Pembuatan TNKB wilayah baru: Jika sebelumnya motor berasal dari kota atau provinsi lain, maka akan dibuatkan pelat nomor baru sesuai kode wilayah. Biayanya mirip seperti cetak TNKB pada Samsat asal.

Proses mutasi memang perlu dua kali kunjungan ke Samsat, tetapi semuanya resmi dan memiliki dasar hukum yang jelas. Penting untuk menyimpan semua bukti pembayaran agar tidak ada kendala saat mengurus balik nama di tahap selanjutnya.


Komponen Biaya Balik Nama Motor

Setelah proses mutasi selesai, langkah berikutnya adalah balik nama, yaitu mengganti identitas kepemilikan pada dokumen STNK dan BPKB agar sesuai dengan data pemilik baru. Ini merupakan bagian penting dalam pembelian motor bekas karena menyangkut legalitas kendaraan secara menyeluruh.

Balik nama juga melibatkan sejumlah biaya yang sudah diatur secara resmi oleh pemerintah, dan biasanya dibayarkan di Samsat wilayah tempat pemilik baru tinggal. Berikut rincian komponen biayanya:


1. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

Komponen biaya utama dalam balik nama adalah BBN-KB atau Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Ini merupakan pungutan yang dikenakan saat terjadi perpindahan hak milik atas kendaraan bermotor.

Besaran BBN-KB untuk motor umumnya berkisar dua pertiga dari nilai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Contohnya:

  • Jika PKB tertera di STNK sebesar Rp300.000, maka BBN-KB yang perlu dibayarkan sekitar Rp200.000.

Perlu dicatat bahwa tarif ini bisa sedikit berbeda antar daerah, tergantung kebijakan pemerintah provinsi masing-masing. Namun, persentasenya relatif sama karena acuan dasarnya mengacu pada Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).


2. Pajak Tahunan

Saat melakukan balik nama, pajak kendaraan biasanya akan dihitung ulang dan dibayarkan secara penuh untuk satu tahun ke depan. Ini karena kendaraan secara administratif akan dicatat sebagai milik orang baru.

Komponen dalam pajak tahunan meliputi:

  • PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
    Besarannya tergantung pada nilai jual kendaraan dan usia motor. Biasanya tercantum di STNK.
  • SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan)
    Ini merupakan asuransi dasar yang dikelola Jasa Raharja. Untuk motor, biayanya sekitar Rp35.000 per tahun.

Pajak tahunan ini wajib dibayar ulang meskipun masa berlaku STNK sebelumnya belum habis. Hal ini merupakan prosedur standar dalam balik nama.


3. PNBP untuk STNK dan BPKB Baru

Setelah seluruh proses pembayaran selesai, STNK dan BPKB baru akan diterbitkan atas nama pemilik baru. Untuk itu, ada biaya administrasi resmi yang termasuk dalam kategori PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yaitu:

  • PNBP STNK: Sekitar Rp100.000
    Digunakan untuk proses pencetakan STNK baru.
  • PNBP BPKB: Sekitar Rp225.000
    Biaya ini digunakan untuk mencetak BPKB baru atas nama pemilik baru.

Proses pembuatan dokumen ini biasanya memerlukan waktu beberapa hari kerja. Oleh karena itu, penting menyimpan tanda terima dan resi pembayaran sebagai bukti sah saat menunggu dokumen resmi diterbitkan.


biaya mutasi dan balik nama motor

Simulasi Perhitungan Biaya Mutasi dan Balik Nama

Bagi banyak calon pembeli motor bekas, informasi nominal memang belum cukup jika tidak disertai contoh nyata. Oleh karena itu, mari kita buat simulasi perhitungan biaya mutasi dan balik nama berdasarkan skenario yang sering terjadi di lapangan. Simulasi ini bisa menjadi acuan awal dalam menyusun anggaran saat akan mengurus dokumen kendaraan hasil pembelian.


Contoh Kasus:

Bayangkan Anda membeli sebuah motor Honda Beat tahun 2022 dari seseorang di Bandung, dan ingin menggunakan motor tersebut di Jakarta, tempat Anda tinggal. Berikut beberapa informasi yang dibutuhkan untuk simulasi:

  • Nilai PKB di STNK lama: Rp300.000
  • Domisili penjual: Kota Bandung
  • Domisili pembeli: Jakarta Selatan
  • Jenis kendaraan: Sepeda motor 110cc
  • Status kendaraan: Sudah lunas pajak tahun berjalan

Langkah pengurusan yang perlu dilakukan adalah mutasi keluar dari Bandung, lalu pendaftaran dan balik nama di Jakarta.


Estimasi Biaya Mutasi (Cabut Berkas di Bandung):

KomponenEstimasi Biaya
PNBP STNKRp100.000
PNBP BPKBRp225.000
Cetak TNKB Baru (kode Jakarta)Rp60.000
Cek fisik kendaraanRp30.000
Total Estimasi Biaya Mutasi± Rp415.000

Estimasi Biaya Balik Nama (Samsat Jakarta):

KomponenEstimasi Biaya
BBN-KB (2/3 dari PKB Rp300.000)Rp200.000
PKB UlangRp300.000
SWDKLLJRp35.000
PNBP STNKRp100.000
PNBP BPKBRp225.000
Total Estimasi Biaya Balik Nama± Rp860.000

Total Estimasi Keseluruhan:

Jika ditotal dari proses awal hingga akhir, maka:

  • Biaya Mutasi: ± Rp415.000
  • Biaya Balik Nama: ± Rp860.000

Total estimasi keseluruhan: ± Rp1.275.000


Perlu dicatat bahwa biaya ini belum termasuk transportasi ke Samsat, fotokopi dokumen, atau biaya materai jika diperlukan. Namun, angka di atas bisa menjadi referensi yang cukup akurat berdasarkan tarif resmi saat ini.

Menggunakan simulasi seperti ini sangat membantu agar tidak ada kejutan saat pengurusan dokumen di lapangan. Anda juga bisa menyesuaikan anggaran sesuai kondisi kendaraan dan lokasi Samsat yang terlibat dalam proses mutasi dan balik nama.


Cara Membayar Biaya Mutasi dan Balik Nama

Setelah mengetahui rincian biayanya, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana cara pembayaran dilakukan. Banyak orang masih ragu saat hendak mengurus sendiri proses ini karena takut salah prosedur atau tertipu oknum yang tidak bertanggung jawab. Padahal, jika tahu alurnya, proses pembayaran bisa dilakukan dengan aman dan transparan.


Melalui Loket Resmi Samsat

Setiap kantor Samsat memiliki loket khusus untuk pengurusan mutasi dan balik nama. Di sinilah proses dimulai. Anda akan diminta untuk menyerahkan sejumlah dokumen, seperti:

  • KTP pemilik baru (asli dan fotokopi)
  • STNK dan BPKB asli
  • Kwitansi pembelian bermeterai
  • Bukti cek fisik kendaraan
  • Formulir permohonan yang disediakan di Samsat

Setelah dokumen diverifikasi oleh petugas, Anda akan mendapatkan slip setoran yang mencantumkan rincian biaya yang harus dibayarkan. Slip ini wajib dibawa ke loket kasir resmi di dalam area Samsat.

Pembayaran hanya dilakukan di kasir resmi—bukan lewat calo atau jasa pengurusan tidak jelas. Setiap pembayaran akan disertai bukti cetak atau kwitansi resmi yang sah dan bisa digunakan untuk proses selanjutnya.

Langkah ini sangat penting karena menghindarkan Anda dari biaya tak resmi yang kerap muncul jika proses tidak dilakukan secara langsung.


Cek Nominal Melalui e-Samsat

Di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, tersedia layanan e-Samsat yang memudahkan masyarakat mengecek estimasi biaya sebelum datang langsung ke kantor Samsat.

Layanan ini tersedia dalam bentuk:

  • Aplikasi mobile resmi dari Bapenda atau Samsat provinsi
  • Website Dinas Pendapatan Daerah
  • Layanan SMS atau chatbot tertentu (di beberapa wilayah)

Melalui platform ini, Anda bisa:

  • Melihat nominal pajak kendaraan berdasarkan nomor polisi
  • Mengecek masa berlaku STNK
  • Mendapatkan informasi lokasi pembayaran terdekat

Meskipun tidak semua daerah memiliki fitur pembayaran online untuk mutasi dan balik nama, setidaknya Anda bisa memperoleh gambaran biaya sebelum datang ke lokasi. Ini juga meminimalkan risiko dibebani biaya tambahan yang tidak perlu.

Tips Menghindari Biaya Tambahan & Pungli

Pengurusan dokumen kendaraan seperti mutasi dan balik nama sering kali diwarnai cerita soal pungutan liar (pungli) atau biaya tambahan yang tidak jelas asal-usulnya. Banyak yang akhirnya menyerah dan memilih menggunakan jasa calo karena menganggap prosesnya rumit. Padahal, ada cara agar Anda bisa tetap aman, nyaman, dan tidak keluar biaya lebih dari yang semestinya.

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar proses tetap resmi dan sesuai aturan:


1. Urus Sendiri Jika Memungkinkan

Mengurus mutasi dan balik nama motor sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, terutama jika Anda meluangkan sedikit waktu untuk memahami alurnya. Informasi tentang dokumen yang dibutuhkan dan tahapan proses bisa diperoleh langsung di kantor Samsat atau dari sumber resmi pemerintah daerah.

Dengan mengurus sendiri, Anda:

  • Menghindari biaya tak resmi dari perantara
  • Bisa memantau langsung kejelasan proses
  • Mendapat bukti pembayaran sah yang bisa dipertanggungjawabkan

Jika memang tidak bisa mengurus langsung, pastikan Anda memilih jasa yang legal dan memiliki reputasi baik—misalnya dari dealer resmi.


2. Jangan Tergiur Jasa Pengurusan Cepat Tanpa Tanda Terima

Banyak oknum yang menawarkan jasa “tanpa ribet”, “bisa cepat selesai”, atau “cukup duduk manis, dokumen langsung jadi”. Meskipun terdengar menggiurkan, penawaran seperti ini sering kali tidak disertai bukti pembayaran atau tanda terima resmi.

Beberapa kasus bahkan berujung pada dokumen palsu atau kehilangan STNK dan BPKB karena tidak jelasnya proses yang dilakukan. Hal ini sangat berisiko, terutama bila dokumen Anda digunakan untuk hal yang tidak bertanggung jawab.

Selalu minta tanda bukti resmi dan salinan pembayaran yang jelas bila menggunakan bantuan pihak ketiga. Hindari transaksi tunai tanpa catatan yang bisa diverifikasi.


3. Pastikan Semua Dokumen Sudah Lengkap Sebelum ke Samsat

Satu hal yang sering membuat proses jadi berlarut-larut adalah ketidaklengkapan berkas. Anda bisa menghindari antrean ulang atau pengeluaran ekstra untuk fotokopi dan legalisasi dokumen jika sudah mempersiapkannya sejak awal.

Cek kembali hal-hal berikut:

  • KTP dan alamat pemilik baru sesuai dengan wilayah Samsat tujuan
  • BPKB dan STNK asli tersedia
  • Kwitansi pembelian bermaterai jelas dan sah
  • Hasil cek fisik kendaraan sudah dilakukan dan disimpan

Berkas yang lengkap akan mempercepat proses dan mengurangi risiko dikenai biaya tambahan yang tidak perlu.


biaya mutasi dan balik nama motor

Peran Honda Serimpi dalam Edukasi Balik Nama & Mutasi

Membeli motor bekas dari dealer resmi seperti Honda Serimpi bukan hanya soal mendapatkan kendaraan dalam kondisi baik, tapi juga soal kemudahan dalam pengurusan dokumen. Banyak pelanggan yang merasa terbantu karena tidak perlu bingung menghadapi proses mutasi dan balik nama yang sering dianggap rumit.

Honda Serimpi memahami bahwa legalitas kendaraan adalah prioritas. Oleh karena itu, mereka menghadirkan sejumlah layanan yang dirancang khusus untuk membantu konsumen, terutama yang baru pertama kali membeli motor bekas.


1. Konsultasi Gratis untuk Pelanggan Motor Bekas Resmi Honda

Tidak semua orang paham tentang aturan mutasi dan balik nama. Honda Serimpi menyediakan layanan konsultasi langsung bagi setiap pelanggan yang membeli motor bekas dari mereka. Anda bisa bertanya seputar alur pengurusan, estimasi biaya, hingga dokumen yang perlu disiapkan—tanpa dipungut biaya tambahan.

Langkah ini sangat membantu dalam membangun kepercayaan, terutama bagi pembeli pemula yang masih asing dengan proses administrasi kendaraan.


2. Bantuan Kelengkapan Dokumen Sebelum ke Samsat

Selain memberikan informasi, Honda Serimpi juga memastikan seluruh dokumen yang Anda butuhkan sudah lengkap dan siap dibawa ke Samsat. Tim mereka akan membantu Anda menyiapkan:

  • Surat jalan
  • Kwitansi pembelian bermaterai
  • Fotokopi dokumen yang dibutuhkan
  • Informasi cek fisik kendaraan

Dengan begitu, Anda tidak perlu bolak-balik karena ada berkas yang tertinggal atau kurang lengkap. Proses bisa langsung dimulai dan berjalan lebih efisien.


3. Info Promo Servis dan Pengingat Pajak/STNK

Selain urusan balik nama, Honda Serimpi juga aktif memberikan informasi tambahan seperti:

  • Promo servis berkala untuk pelanggan motor bekas
  • Pengingat perpanjangan STNK melalui notifikasi atau reminder yang dikirim ke pelanggan tetap
  • Edukasi melalui konten blog, media sosial, dan brosur yang dibagikan di showroom

Langkah ini memperlihatkan bahwa layanan Honda Serimpi tidak berhenti di saat transaksi selesai. Mereka tetap hadir untuk memastikan kendaraan Anda aman dan legal digunakan di jalan.


Kesimpulan

Mutasi dan balik nama motor adalah dua proses penting yang wajib dilakukan setelah membeli motor bekas, terutama jika kendaraan berasal dari luar kota atau provinsi. Selain untuk memperjelas status kepemilikan, kedua proses ini juga menjamin legalitas kendaraan saat digunakan di jalan.

Rincian biaya yang dibutuhkan tergantung dari lokasi asal dan tujuan mutasi, nilai PKB kendaraan, serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Namun secara umum, estimasi total biaya resmi untuk mutasi dan balik nama motor bisa berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Angka ini sudah mencakup komponen seperti BBN-KB, pajak tahunan, PNBP STNK dan BPKB, serta biaya cabut berkas dan TNKB baru.

Agar pengurusan dokumen berjalan lancar tanpa terkena biaya tidak resmi, ada baiknya Anda:

  • Mengurus sendiri ke Samsat dan membawa dokumen lengkap
  • Menghindari jasa pengurusan tidak resmi yang tidak memberikan tanda bukti
  • Mengandalkan dealer resmi seperti Honda Serimpi yang menyediakan edukasi dan pendampingan proses balik nama dan mutasi

Mengerti alur dan detail biayanya sejak awal akan membuat proses administrasi terasa lebih ringan. Selain itu, Anda juga bisa lebih tenang karena tahu bahwa kendaraan yang dimiliki telah sah secara hukum dan terdaftar atas nama sendiri.

Kunjungi service motor Honda resmi dan dealer motor Honda di Jakarta Barat dari kami, Anda bisa mengunjungi website kami di Honda Serimpi! kamu juga bisa melihat produk motor kami di katalog produk motor HondaTim sales profesional kami siap membantu kamu. Kunjungi juga halaman produk suku cadang/sparepart resmi Honda hanya dari kami!