Panduan Tekanan Angin Ban Motor Honda: Depan dan Belakang

Dealer Motor Honda Serimpi Jakarta Barat
22/09/2025
ukuran tekanan ban motor

Table of Contents

Mengapa Tekanan Ban Motor Itu Penting?

Banyak pengendara motor yang hanya fokus pada oli, rem, atau bahan bakar, tapi lupa memperhatikan satu hal krusial: tekanan angin pada ban. Padahal, tekanan ban yang tepat bukan sekadar angka—ini adalah salah satu penentu utama kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan di jalan.

Efek Tekanan Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Jika tekanan ban terlalu rendah, permukaan ban yang menyentuh aspal akan semakin lebar. Akibatnya, gesekan meningkat dan suhu ban cepat naik. Ini membuat ban lebih cepat aus dan rentan pecah, terutama saat melaju dalam kecepatan tinggi atau membawa beban berat. Di sisi lain, tekanan yang terlalu tinggi menyebabkan ban menjadi keras, sehingga area kontak dengan jalan justru mengecil. Ini bisa mengurangi daya cengkeram, terutama di jalan licin atau saat hujan.

Dampak pada Kenyamanan dan Keselamatan

Motor dengan tekanan ban yang tidak sesuai seringkali terasa tidak stabil. Saat menikung, motor cenderung goyang atau kurang mantap. Selain itu, getaran dari permukaan jalan juga akan lebih terasa ke tubuh, terutama saat ban terlalu keras. Hal ini bisa sangat mengganggu kenyamanan, apalagi saat berkendara dalam waktu lama. Lebih parah lagi, tekanan yang salah dapat memperbesar risiko kecelakaan, terutama jika terjadi kehilangan kontrol di kecepatan tinggi.

Pengaruh Terhadap Konsumsi BBM dan Keausan Ban

Tekanan yang kurang dari standar memaksa mesin bekerja lebih keras karena hambatan gulir meningkat. Efeknya, konsumsi bahan bakar pun menjadi boros. Selain itu, keausan ban tidak merata: bagian sisi luar ban akan lebih cepat habis dibanding bagian tengah. Sebaliknya, ban yang terlalu keras menyebabkan bagian tengah ban cepat botak. Hal ini tidak hanya merugikan dari sisi biaya, tetapi juga membahayakan saat berkendara di permukaan yang licin.

ukuran tekanan ban motor

Berapa Tekanan Ban Motor yang Ideal?

Setiap jenis motor memiliki kebutuhan tekanan ban yang berbeda-beda, tergantung pada desain rangka, bobot kendaraan, hingga kebiasaan berkendara penggunanya. Itulah mengapa penting untuk memahami standar tekanan yang direkomendasikan berdasarkan jenis motor, bukan hanya asal isi angin.

Tekanan Ban Motor Matic (Honda Beat, Vario, Scoopy, dll.)

Motor matic dirancang untuk mobilitas harian yang ringan dan lincah. Karena sebagian besar penggunaannya di dalam kota dan sering berhenti-jalan, tekanan ban yang ideal perlu menjaga keseimbangan antara kenyamanan dan efisiensi.

Untuk motor matic seperti Honda Beat, Scoopy, hingga Vario 160, tekanan angin yang direkomendasikan oleh pabrikan biasanya:

  • Ban depan: sekitar 29 PSI
  • Ban belakang: sekitar 33 PSI

Jika pengendara membawa penumpang atau barang di bagasi belakang, disarankan menambahkan 1–2 PSI pada ban belakang untuk mengimbangi beban ekstra. Namun, hindari menambah tekanan berlebihan karena bisa mengurangi cengkeraman di jalan.

Beberapa teknisi Honda juga menyarankan rutin mengecek tekanan minimal seminggu sekali, apalagi jika motor digunakan harian. Ban yang terlihat “baik-baik saja” secara visual belum tentu punya tekanan yang tepat.

Tekanan Ban Motor Bebek (Honda Supra, Revo, dll.)

Motor bebek seperti Honda Supra dan Revo umumnya digunakan untuk aktivitas harian maupun pekerjaan ringan seperti antar barang. Beban pada motor jenis ini kadang tidak terduga, karena jok belakang kerap digunakan untuk membawa barang tambahan.

Standar tekanan untuk motor bebek biasanya:

  • Ban depan: sekitar 28 PSI
  • Ban belakang: sekitar 32 PSI

Jika sering digunakan membawa barang berat seperti galon, tabung gas, atau box belakang, sebaiknya tambahkan tekanan di ban belakang sekitar 2 PSI. Hal ini membantu menjaga kestabilan motor dan mencegah keausan ban yang tidak merata.

Penting juga untuk menyesuaikan tekanan saat berkendara di jalan rusak atau berbatu, karena tekanan terlalu tinggi bisa membuat ban mudah terpental dan menurunkan kendali.

Tekanan Ban Motor Sport (CB150R, CBR, dll.)

Motor sport dirancang untuk kecepatan dan performa tinggi. Sistem suspensinya juga berbeda dari motor matic atau bebek, sehingga tekanan ban ikut disesuaikan agar tetap optimal dalam berbagai kondisi.

Untuk motor sport seperti Honda CB150R atau CBR150R, tekanan yang disarankan yaitu:

  • Ban depan: sekitar 32 PSI
  • Ban belakang: sekitar 36 PSI

Tekanan ini ideal untuk pemakaian harian di jalan raya. Namun, jika motor digunakan untuk touring jarak jauh atau melaju di atas kecepatan 80 km/jam dalam waktu lama, disarankan untuk mengecek ulang tekanan sebelum berangkat. Penyesuaian 1–2 PSI lebih tinggi pada ban belakang dapat dilakukan jika membawa tas besar atau boncengan dengan jarak jauh.

Namun, tekanan terlalu tinggi pada ban sport justru bisa mengurangi kenyamanan saat melewati jalan yang tidak rata. Oleh karena itu, selalu pertimbangkan medan dan beban saat menentukan tekanan angin yang pas.

Perbandingan Tekanan Ban Depan vs Belakang

Salah satu hal yang sering membuat bingung pengendara motor, terutama pemula, adalah kenapa tekanan ban depan dan belakang tidak disamakan. Banyak yang mengira selama ban terasa keras, maka tekanan sudah cukup. Padahal, perbedaan tekanan antara ban depan dan belakang itu disengaja dan punya alasan teknis yang kuat.

Kenapa Ban Belakang Lebih Tinggi Tekanannya?

Ban belakang motor biasanya menanggung beban lebih besar dibanding ban depan. Ini karena posisi mesin, tangki bahan bakar, dan berat pengendara semuanya lebih terpusat ke belakang. Terlebih lagi jika motor digunakan berboncengan atau membawa barang, maka tekanan di ban belakang akan meningkat lebih drastis.

Itulah mengapa pabrikan menyarankan tekanan angin di ban belakang lebih tinggi 3–4 PSI dibanding ban depan. Tujuannya agar ban tetap stabil, tidak mudah kempis, dan tidak cepat aus karena tekanan berat. Selain itu, tekanan yang tepat di ban belakang membantu motor tetap seimbang saat akselerasi maupun saat rem mendadak.

Risiko Jika Tekanan Tidak Seimbang

Menyeimbangkan tekanan ban bukan soal angka yang sama, tetapi soal proporsi beban. Bila ban depan terlalu tinggi tekanannya dibanding ban belakang, motor bisa terasa terlalu ringan di bagian belakang. Ini berisiko saat menikung atau saat jalanan licin, karena traksi berkurang.

Sebaliknya, kalau ban belakang terlalu rendah tekanannya, motor jadi terasa berat saat dikendarai. Ban cepat aus, konsumsi bensin meningkat, dan suspensi bekerja lebih keras. Lebih parah lagi, pengendara bisa kehilangan kendali jika ban terlalu lembek, terutama di jalan bergelombang atau saat menghindari lubang.

Keseimbangan tekanan ini juga penting bagi sistem pengereman. Jika tekanan ban tidak sesuai, distribusi gaya pengereman bisa tidak merata dan memperbesar risiko tergelincir.

Cara Mengecek dan Mengisi Tekanan Ban Motor dengan Benar

Banyak pengendara mengandalkan “perasaan” atau sekadar menekan ban dengan jari untuk mengecek tekanan angin. Padahal, cara ini sangat tidak akurat. Ban yang terlihat normal belum tentu punya tekanan sesuai standar. Pemeriksaan yang tepat tidak hanya menjaga performa kendaraan, tapi juga memperpanjang usia pakai ban itu sendiri.

Cara Cek Manual dan Digital

Ada dua jenis alat yang umum digunakan untuk mengukur tekanan ban: pressure gauge manual dan alat pengukur digital.

  • Pressure gauge manual biasanya berupa alat kecil berbentuk seperti pena dengan jarum pengukur yang muncul saat digunakan. Harganya terjangkau dan mudah dibawa, tapi perlu ketelitian saat membaca skala.
  • Pressure gauge digital lebih modern dan akurat. Hasil pembacaan langsung muncul di layar, sehingga minim kesalahan interpretasi. Alat ini juga cocok untuk digunakan di malam hari atau kondisi minim cahaya.

Kedua alat ini bisa digunakan dengan cara yang sama: buka tutup pentil ban, tempelkan alat ke pentil secara rapat, lalu baca hasil yang muncul. Pastikan tidak ada suara desis udara keluar saat mengukur, karena itu menandakan alat belum terpasang sempurna.

Tanda-tanda Tekanan Ban Tidak Sesuai

Beberapa gejala umum saat tekanan ban tidak ideal antara lain:

  • Motor terasa berat dan lambat saat berakselerasi
  • Setang tidak stabil saat kecepatan tinggi
  • Ban cepat panas meskipun belum menempuh jarak jauh
  • Getaran berlebihan saat melintasi jalanan kasar

Jika Anda merasakan salah satu dari gejala di atas, segera periksa tekanan angin ban. Jangan menunggu hingga ban terlihat kempis atau kendaraan terasa oleng.

Kapan Waktu Terbaik Cek Tekanan Ban (Pagi atau Sore)?

Waktu paling tepat untuk mengukur tekanan angin ban adalah saat suhu ban masih dingin, yaitu di pagi hari sebelum motor digunakan. Hal ini penting karena suhu panas dari gesekan jalan dapat menaikkan tekanan secara alami, sehingga hasil pengukuran menjadi tidak akurat.

Jika harus mengukur di siang atau sore hari setelah motor dipakai, tambahkan toleransi sekitar 1–2 PSI lebih tinggi dari angka standar. Namun, tetap usahakan pengecekan dilakukan sebelum motor dibawa berkendara.

Boleh atau Tidak Menggunakan Nitrogen untuk Ban Motor?

Nitrogen mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengisian angin ban. Beberapa keunggulannya antara lain:

  • Tekanan lebih stabil meski suhu ban naik
  • Lebih lambat keluar melalui pori-pori ban
  • Mengurangi kelembaban di dalam ban

Meski demikian, nitrogen bukan keharusan. Anda tetap bisa menggunakan angin biasa, asalkan tekanan diperiksa secara berkala. Bila memutuskan memakai nitrogen, sebaiknya isi ulang di tempat yang memang menyediakan fasilitas pengisian nitrogen khusus dan terkalibrasi.

ukuran tekanan ban motor

Tips Tambahan dari Bengkel Resmi Honda Serimpi

Bagi banyak pemilik motor Honda, servis rutin bukan sekadar soal ganti oli atau periksa rem. Salah satu hal yang sering luput namun sangat disarankan oleh teknisi Honda Serimpi adalah pengecekan tekanan ban secara berkala. Kebiasaan ini sederhana, tapi punya dampak besar pada kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Cek Tekanan Ban Saat Servis Berkala

Saat servis rutin, teknisi Honda Serimpi selalu menyarankan pelanggan untuk memeriksa tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan. Proses ini dilakukan tanpa biaya tambahan, dan bisa langsung diketahui apakah ban motor Anda kekurangan atau kelebihan angin. Banyak pengendara tidak sadar bahwa tekanan ban mereka sudah berubah sejak pengisian terakhir, terutama jika sering terkena panas matahari atau melewati jalanan rusak.

Konsistensi dalam pengecekan ini penting karena tekanan ban bisa turun perlahan tanpa disadari, meski ban tidak bocor. Kebocoran mikro atau perubahan suhu harian dapat mengubah tekanan dalam beberapa hari saja.

Keuntungan Isi Angin di Bengkel Resmi

Mengisi angin di bengkel resmi seperti Honda Serimpi memberikan beberapa keunggulan:

  • Alat ukur yang digunakan sudah dikalibrasi secara rutin
  • Pengisian dilakukan oleh teknisi berpengalaman
  • Tekanan disesuaikan berdasarkan tipe motor dan kebutuhan berkendara

Selain itu, pengisian angin di bengkel resmi sering kali disertai pengecekan kondisi fisik ban seperti retak halus, aus tidak merata, atau adanya benda tajam yang menempel. Hal-hal ini sering terlewat jika hanya mengisi angin di pinggir jalan.

Konsultasi Teknisi Soal Tekanan Ban Sesuai Beban Harian

Teknisi di Honda Serimpi bisa memberikan rekomendasi tekanan ban yang lebih akurat, terutama jika Anda memiliki kebiasaan khusus seperti:

  • Membawa boncengan setiap hari
  • Menggunakan box belakang besar
  • Sering berkendara di jalan berbatu atau tanjakan

Saran ini bukan hanya berdasarkan angka standar, tapi juga mempertimbangkan rutinitas Anda sebagai pengendara. Ini membuat tekanan ban yang digunakan benar-benar optimal untuk kondisi harian, bukan hanya sekadar “sesuai buku panduan”.

Tabel Rekomendasi Tekanan Ban Motor Honda (Depan & Belakang)

Memahami tekanan ban yang ideal untuk tiap model motor Honda tidak harus rumit. Berikut adalah ringkasan praktis yang bisa Anda jadikan panduan cepat. Informasi ini disusun berdasarkan referensi teknis dari buku panduan pengguna dan standar pabrikan yang umum digunakan di bengkel resmi.

Tipe MotorBan Depan (PSI)Ban Belakang (PSI)
Honda Beat29 PSI33 PSI
Honda Scoopy29 PSI33 PSI
Vario 12529 PSI33 PSI
Vario 16029 PSI33 PSI
Genio29 PSI33 PSI
Supra X 12528 PSI32 PSI
Revo28 PSI32 PSI
Sonic 150R30 PSI34 PSI
CB150R32 PSI36 PSI
CBR150R32 PSI36 PSI
CBR250RR33 PSI36 PSI

Catatan penting:

  • Angka di atas berlaku untuk kondisi berkendara harian tanpa muatan berat.
  • Jika sering membawa penumpang atau barang, tambahkan 1–2 PSI pada ban belakang.
  • Untuk perjalanan jauh atau touring, tekanan bisa disesuaikan kembali agar tetap nyaman dan aman di kecepatan tinggi.

Tabel ini dapat dicetak atau disimpan sebagai referensi, terutama saat Anda sedang mengisi angin di luar bengkel resmi. Pastikan juga untuk mengecek kondisi fisik ban selain tekanan, karena tekanan ideal pun tidak akan berguna jika ban sudah aus atau retak.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

Apa Bahaya Tekanan Ban Terlalu Rendah?

Tekanan ban yang terlalu rendah bisa menyebabkan permukaan ban menempel lebih lebar ke jalan, meningkatkan gesekan dan membuat suhu ban cepat naik. Kondisi ini mempercepat keausan, membuat motor terasa berat, serta memperbesar risiko ban pecah—terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Selain itu, motor jadi tidak stabil saat menikung atau mengerem mendadak.

Apakah Tekanan Ban Harus Berbeda Saat Membawa Penumpang?

Ya, sangat disarankan untuk menyesuaikan tekanan ban—khususnya ban belakang—saat membawa penumpang. Tambahkan sekitar 1–2 PSI dari standar untuk membantu menahan beban tambahan. Jika tidak disesuaikan, ban bisa cepat kempis, suspensi bekerja lebih berat, dan motor jadi sulit dikendalikan di kecepatan tertentu.

Apakah Boleh Mengisi Angin Terlalu Tinggi Sebelum Bepergian Jauh?

Mengisi angin melebihi standar dengan harapan tidak perlu sering isi ulang saat perjalanan jauh sebenarnya bukan langkah yang tepat. Tekanan terlalu tinggi justru bisa membuat ban terasa keras dan kehilangan traksi saat melewati jalan tidak rata atau licin. Solusi terbaik adalah mengisi sesuai rekomendasi, lalu mengecek ulang saat sudah menempuh jarak tertentu atau saat ban sudah dingin.

Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan teknisi bengkel sebelum berangkat. Mereka akan memberikan rekomendasi tekanan yang pas sesuai rute dan beban kendaraan.

Kesimpulan

Menjaga tekanan ban motor dalam kondisi ideal bukan sekadar urusan teknis, melainkan bagian penting dari kebiasaan berkendara yang aman dan efisien. Setiap jenis motor—baik matic, bebek, maupun sport—memiliki karakteristik tekanan angin yang berbeda, dan semuanya dirancang untuk menyesuaikan beban serta kondisi jalan yang dilalui sehari-hari.

Perbedaan tekanan antara ban depan dan belakang juga bukan tanpa alasan. Ban belakang menanggung beban lebih besar dan perlu disesuaikan, terutama saat berkendara jarak jauh atau membawa penumpang. Pengecekan tekanan ban secara rutin, minimal seminggu sekali, dapat mencegah keausan dini, mengurangi risiko kecelakaan, dan menjaga konsumsi bahan bakar tetap efisien.

Bagi pengguna motor Honda, melakukan servis di bengkel resmi Honda Serimpi memberi nilai tambah. Selain mendapat pengisian angin dengan alat yang akurat, teknisi juga bisa memberikan saran tekanan ban yang sesuai dengan kebiasaan berkendara Anda. Jadi, pastikan untuk memasukkan pengecekan tekanan ban ke dalam daftar prioritas servis berkala Anda.

Bila kamu mencari service motor Honda resmi dan dealer motor Honda di Jakarta Barat, Anda bisa mengunjungi website kami di Honda Serimpi! kamu juga bisa melihat produk motor kami di katalog produk motor Honda! Tim sales profesional kami melayani penjualan motor Honda keluaran baru!.

Kunjungi juga halaman produk suku cadang/sparepart resmi Honda hanya dari kami!