Aki Kecil untuk Motor: Jenis, Ukuran, dan Rekomendasi Terbaik

Dealer Motor Honda Serimpi Jakarta Barat
25/08/2025
aki kecil untuk motor

Table of Contents

Pendahuluan

Saat berbicara tentang komponen penting dalam sistem kelistrikan motor, aki menjadi salah satu elemen yang tidak bisa diabaikan. Tanpa aki, berbagai fungsi kelistrikan seperti starter elektrik, lampu, hingga sistem injeksi tidak akan berjalan optimal. Khususnya bagi pengguna motor berukuran kecil atau motor yang dirancang lebih ringkas, penggunaan aki kecil menjadi pilihan yang umum dan sering kali diperlukan.

Aki kecil bukan berarti daya kerjanya minim. Justru pada motor tertentu, ukuran fisik aki yang lebih kecil menjadi syarat agar bisa terpasang sempurna dalam ruang dudukan yang terbatas. Selain itu, beberapa pengguna juga memilih aki kecil karena alasan bobot, efisiensi, atau kebutuhan modifikasi.

Namun, tidak semua orang memahami perbedaan mendasar antara aki kecil dengan aki standar. Mulai dari tipe, kapasitas arus, hingga kecocokan dengan jenis motor—semuanya memiliki peran dalam menentukan performa kendaraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami seluk-beluk aki kecil untuk motor menjadi langkah awal yang penting sebelum memutuskan membeli atau mengganti aki lama Anda.

Fungsi Aki pada Motor

Aki berperan sebagai sumber daya utama untuk sistem kelistrikan motor, terutama saat mesin belum menyala. Fungsinya bukan sekadar menghidupkan starter, tetapi juga menjadi penyuplai arus untuk berbagai komponen penting lainnya seperti lampu utama, panel instrumen, klakson, serta sistem injeksi bahan bakar pada motor modern.

Ketika tombol starter ditekan, aki mengirimkan arus ke dinamo starter agar mesin dapat menyala. Proses ini membutuhkan daya yang cukup besar dalam waktu singkat, sehingga kapasitas arus awal—atau biasa dikenal sebagai CCA (Cold Cranking Amps)—menjadi hal yang sangat menentukan. Aki kecil yang memiliki nilai CCA terlalu rendah sering kali membuat starter terasa berat atau bahkan gagal menyala, terutama di pagi hari saat suhu lebih rendah.

Tak hanya urusan starter, aki juga menjaga kestabilan tegangan kelistrikan saat motor digunakan. Jika kapasitas aki tidak sesuai dengan beban listrik motor, misalnya terlalu kecil untuk lampu LED tambahan atau aksesoris lain, hal ini bisa menyebabkan tegangan turun dan berujung pada performa yang kurang maksimal. Dalam jangka panjang, beban berlebih seperti ini bisa mempercepat kerusakan aki itu sendiri.

Oleh karena itu, memahami fungsi aki dan kapasitas yang dibutuhkan oleh motor sangat penting agar performa tetap stabil dan komponen kelistrikan tidak mudah rusak.

Jenis-Jenis Aki Kecil untuk Motor

Aki kecil hadir dalam berbagai tipe, masing-masing menawarkan karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Memahami perbedaan tiap jenisnya akan membantu Anda memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan motor dan gaya berkendara.

Aki Basah (Wet Cell)

Jenis aki ini masih umum digunakan karena harganya yang lebih terjangkau dan ketersediaannya yang luas. Ciri khas aki basah adalah adanya cairan elektrolit yang perlu dicek dan ditambah secara berkala, terutama jika motor sering digunakan dalam kondisi panas atau perjalanan jauh.

aki kecil untuk motor

Aki basah bekerja dengan reaksi kimia antara pelat timah dan larutan asam sulfat. Meski andal dalam suplai arus, perawatan yang kurang teliti dapat menyebabkan penguapan cairan dan mengurangi umur pakainya. Selain itu, pemasangan yang miring atau goyangan berlebih bisa memicu kebocoran elektrolit, yang berisiko merusak komponen sekitar.

Untuk pengguna motor harian yang tidak masalah melakukan pemeriksaan rutin, aki basah tetap menjadi pilihan fungsional dengan biaya yang relatif ekonomis.

Aki Kering (Maintenance Free / MF)

Sesuai namanya, aki tipe ini tidak memerlukan perawatan rutin dalam hal penambahan cairan. Elektrolit di dalamnya sudah disegel sehingga lebih aman dan tidak mudah tumpah. Banyak motor keluaran terbaru kini menggunakan aki kering sebagai bawaan pabrik.

Keunggulan utamanya terletak pada kepraktisan dan keawetan. Meski tidak bebas dari usia pakai, aki kering biasanya bisa bertahan lebih lama dibandingkan aki basah dalam penggunaan yang sama. Selain itu, performanya lebih stabil untuk kondisi jalanan yang bergetar atau penggunaan harian dalam kota.

Kekurangannya, harga aki kering umumnya sedikit lebih tinggi, dan ketika rusak, tidak bisa direkondisi seperti beberapa jenis aki basah.

Aki Gel

Aki gel menggunakan elektrolit berbentuk gel padat, yang membuatnya lebih tahan terhadap guncangan, getaran, dan suhu ekstrem. Teknologi ini memberi keuntungan besar bagi pemilik motor yang suka touring, modifikasi kelistrikan, atau sering melintasi medan yang tidak rata.

aki kecil untuk motor

Salah satu ciri khas aki gel adalah kemampuan mempertahankan tegangan yang stabil meskipun digunakan dalam waktu lama. Ini membuatnya cocok untuk motor dengan tambahan aksesori seperti USB charger, lampu kabut, atau sistem alarm.

Meskipun tidak memerlukan perawatan, aki gel harus diisi ulang menggunakan charger khusus. Jika digunakan di motor harian tanpa beban listrik tambahan, umur pakainya bisa sangat optimal.

Aki Lithium

Jenis aki yang satu ini tergolong paling modern, baik dari sisi teknologi maupun performa. Aki lithium menawarkan bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan semua jenis sebelumnya, bahkan bisa sampai setengahnya. Hal ini menjadi nilai tambah besar bagi motor yang membutuhkan efisiensi bobot, seperti motor balap atau motor modifikasi.

aki lithium

Keunggulan lainnya ada pada kapasitas pengisian dan arus keluar yang lebih konsisten. Aki lithium juga memiliki siklus pengisian yang lebih panjang, sehingga umurnya bisa jauh lebih awet jika digunakan dan dirawat dengan benar.

Namun demikian, harganya tergolong tinggi, dan belum semua sistem pengisian motor kompatibel secara langsung tanpa penyesuaian. Karena itu, pemilik motor perlu memastikan sistem pengisian motor mendukung penggunaan aki jenis ini agar tidak terjadi overcharging.

Ukuran & Spesifikasi Aki Kecil Motor

Memilih aki kecil tidak cukup hanya berdasarkan ukuran fisik. Kapasitas arus dan tegangan juga menjadi faktor penentu agar aki benar-benar sesuai dengan kebutuhan motor Anda. Kombinasi antara spesifikasi teknis dan bentuk fisik harus diperhatikan secara detail agar tidak menimbulkan masalah saat dipasang.

Kapasitas Ah dan Tegangan

Aki motor umumnya memiliki tegangan 12 volt, namun kapasitas arusnya bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis motor dan kebutuhannya. Kapasitas ini dinyatakan dalam satuan Ampere-hour (Ah). Untuk motor matic kecil seperti Honda BeAT atau Scoopy, kapasitas 3–5 Ah biasanya sudah cukup. Sementara itu, motor bebek atau sport entry-level bisa membutuhkan kapasitas antara 5–7 Ah, tergantung pada fitur kelistrikan yang digunakan.

Menggunakan aki dengan kapasitas terlalu kecil dapat menyebabkan sistem starter tidak kuat menghidupkan mesin. Bahkan bisa mempercepat kerusakan komponen elektronik karena suplai listrik tidak stabil. Sebaliknya, memilih aki dengan kapasitas terlalu besar juga tidak selalu ideal. Sistem pengisian motor bisa kewalahan dan justru memicu overcharging, apalagi jika regulator atau kiprok tidak mampu menyesuaikan daya yang masuk.

Karena itu, sangat disarankan untuk mengacu pada buku manual motor atau rekomendasi pabrik dalam menentukan kapasitas aki yang sesuai.

Dimensi Fisik

Selain kapasitas, dimensi fisik aki juga harus menjadi perhatian utama. Aki kecil umumnya memiliki panjang antara 110–150 mm, lebar 60–90 mm, dan tinggi 90–130 mm. Namun tiap merek bisa memiliki perbedaan desain, bahkan meskipun memiliki kapasitas Ah yang sama.

Kesalahan dalam memilih ukuran bisa menyebabkan aki tidak bisa masuk ke dudukan, atau justru longgar dan berpotensi bergeser saat motor digunakan. Dudukan yang tidak presisi juga bisa membuat sambungan kabel menjadi tidak stabil, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja kelistrikan secara keseluruhan.

Jika Anda mengganti aki dengan tipe atau merek berbeda, pastikan dulu ukurannya sesuai. Banyak toko aki menyediakan daftar dimensi untuk tiap model, yang bisa dijadikan acuan sebelum membeli.

Rekomendasi Merek Aki Kecil Terbaik

Pasar aki motor di Indonesia cukup kompetitif, dengan banyak merek menawarkan berbagai keunggulan. Untuk pengguna motor yang mencari aki kecil, ada beberapa pilihan merek yang sudah terbukti kualitasnya dan dikenal luas di kalangan pemilik motor, baik untuk pemakaian harian maupun modifikasi ringan.

GS Astra & Yuasa

Dua nama ini sudah lama dikenal sebagai pemasok aki OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk motor-motor keluaran Honda dan merek besar lainnya. GS Astra memiliki jaringan distribusi yang sangat luas, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari pengganti aki dengan spesifikasi yang sama.

Sementara itu, Yuasa terkenal karena stabilitas dan daya tahan dalam jangka waktu lama. Banyak pemilik motor mengandalkan Yuasa untuk kendaraan yang digunakan setiap hari karena performanya yang konsisten. Kedua merek ini juga menyediakan varian aki kecil untuk motor matic, bebek, dan sport dengan ukuran dan kapasitas yang sesuai dengan standar pabrikan.

Motobatt

Bagi Anda yang suka modifikasi atau ingin mencoba teknologi yang lebih modern, Motobatt bisa jadi pilihan menarik. Merek ini dikenal karena menggunakan teknologi AGM (Absorbed Glass Mat) yang menawarkan keunggulan pada kestabilan arus dan daya tahan terhadap guncangan.

Salah satu ciri khas Motobatt adalah desain terminal ganda yang memudahkan pemasangan, terutama jika kabel kelistrikan diubah atau ditambah aksesori. Aki Motobatt juga tersedia dalam ukuran kompak, cocok untuk motor yang memiliki ruang terbatas di area dudukan aki.

Federal & YuMicron

Untuk Anda yang mencari opsi dengan harga lebih kompetitif, Federal dan YuMicron bisa menjadi alternatif. Meski bukan produk OEM, kedua merek ini menawarkan varian aki kecil dengan performa yang cukup memadai untuk penggunaan standar.

Federal Battery cukup dikenal di pasar lokal dan menawarkan pilihan aki kering serta basah dengan harga yang bersahabat. Sementara YuMicron memberikan opsi lebih luas dalam hal ukuran dan kapasitas, sehingga bisa disesuaikan dengan berbagai tipe motor, terutama untuk pengguna yang sudah tidak lagi menggunakan spesifikasi standar.

Memilih merek aki sebaiknya tidak hanya berdasarkan popularitas, tetapi juga mempertimbangkan kecocokan dengan motor, reputasi layanan purna jual, serta kemudahan mendapatkan produk di wilayah Anda.

Tips Memilih Aki Kecil untuk Motor

Memilih aki kecil untuk motor tidak bisa dilakukan secara asal. Meski ukurannya lebih ringkas, aki tetap memegang peranan penting dalam kestabilan sistem kelistrikan. Agar pilihan Anda tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli.

Sesuaikan dengan Spesifikasi Pabrik Motor

Langkah pertama yang paling aman adalah mengecek spesifikasi aki bawaan pabrik. Informasi ini biasanya tercantum di buku panduan atau stiker di bodi motor dekat dudukan aki. Ukuran kapasitas (Ah), tegangan, dan dimensi fisik menjadi acuan penting agar aki baru bisa bekerja optimal dan pas saat dipasang.

Jika motor masih menggunakan sistem pengisian standar, mengganti aki dengan spesifikasi di luar rekomendasi pabrikan berisiko menimbulkan masalah. Sistem kelistrikan bisa tidak stabil, atau bahkan terjadi kerusakan pada komponen seperti kiprok dan ECU.

Perhatikan Tipe Aki Sesuai Kebutuhan

Tiap tipe aki—baik basah, kering, gel, maupun lithium—memiliki karakteristik masing-masing. Untuk motor harian yang digunakan tanpa modifikasi kelistrikan, aki kering atau gel bisa menjadi pilihan praktis karena minim perawatan. Sebaliknya, jika Anda suka touring atau sering menambahkan aksesori seperti lampu tambahan, pertimbangkan aki gel atau lithium yang mampu menangani beban lebih stabil.

Menyesuaikan tipe aki dengan gaya pemakaian akan memberikan hasil yang lebih efisien dan memperpanjang umur pakai aki itu sendiri.

Pertimbangkan Merek, Garansi, dan Ketersediaan

Merek yang sudah dikenal memiliki keunggulan dalam hal kualitas kontrol dan jaringan layanan purna jual. Pilihan merek yang umum digunakan seperti GS Astra, Yuasa, atau Motobatt biasanya menyediakan garansi yang jelas serta mudah ditemukan di toko onderdil maupun bengkel resmi.

Jangan lupa mempertimbangkan masa garansi dan kebijakan retur. Ini penting jika terjadi kegagalan fungsi dalam waktu singkat setelah pembelian. Selain itu, memilih produk yang tersedia luas di pasaran akan memudahkan Anda saat membutuhkan penggantian tanpa harus menunggu lama.

Cara Pemasangan Aki Kecil yang Benar

Memasang aki kecil ke motor tidak hanya soal menyambung kabel, tapi juga memastikan semuanya berjalan aman dan tidak merusak komponen lain. Meski terlihat sederhana, kesalahan dalam proses pemasangan bisa memicu masalah kelistrikan yang cukup serius, termasuk hubungan arus pendek atau kerusakan modul elektronik.

Persiapan Sebelum Pemasangan

Sebelum memulai, pastikan mesin dalam keadaan mati dan kunci kontak dicabut. Langkah ini untuk menghindari adanya arus listrik yang mengalir saat Anda bekerja. Bersihkan terlebih dahulu area dudukan aki dari kotoran, debu, atau sisa korosi yang menempel di terminal. Jika ada sisa karat, gunakan sikat kawat kecil atau amplas halus agar koneksi kelistrikan lebih baik.

Cek kembali ukuran fisik aki yang akan dipasang. Pastikan pas dan tidak longgar saat dimasukkan ke dalam dudukan. Jika terlalu longgar, gunakan busa atau bantalan karet agar tidak bergeser ketika motor berjalan.

Urutan Pemasangan Kabel (+) dan (−)

Langkah pertama adalah menyambungkan kabel positif (+) terlebih dahulu. Biasanya kabel ini berwarna merah atau memiliki penanda khusus. Setelah itu baru sambungkan kabel negatif (−) yang umumnya berwarna hitam. Urutan ini penting untuk mencegah terjadinya loncatan arus atau korsleting saat terminal disentuh oleh alat kerja.

Pastikan baut terminal terpasang dengan kuat namun tidak terlalu kencang hingga merusak ulirnya. Terminal yang longgar bisa menyebabkan percikan api dan membuat sistem kelistrikan tidak stabil.

Hal yang Harus Dihindari Saat Memasang

Salah satu kesalahan umum adalah terbalik dalam menyambungkan kutub aki. Hal ini bisa merusak sistem pengisian atau komponen elektronik lainnya. Selain itu, jangan menggunakan alat logam seperti obeng panjang atau tang besar tanpa perlindungan, karena berisiko menimbulkan hubungan arus pendek jika menyentuh dua kutub secara bersamaan.

Hindari pula memaksa aki masuk ke dudukan yang terlalu sempit. Tekanan berlebih bisa merusak casing aki atau bahkan memicu kebocoran elektrolit, terutama pada aki tipe basah.

Tips Merawat Aki Kecil Agar Awet

Merawat aki kecil bukanlah hal yang rumit, namun sering kali diabaikan oleh pemilik motor. Padahal, perawatan sederhana bisa memperpanjang usia pakai aki dan menjaga performa kelistrikan tetap optimal. Terutama bagi pengguna motor matic yang mengandalkan sistem starter elektrik, kondisi aki yang prima sangat menentukan kenyamanan berkendara.

Cek Tegangan Secara Berkala

Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui kondisi aki adalah dengan memantau tegangannya. Gunakan multimeter untuk mengecek voltase saat motor mati dan saat mesin menyala. Aki sehat umumnya menunjukkan tegangan sekitar 12,5–13 volt dalam kondisi diam, dan meningkat menjadi 13,8–14,5 volt saat mesin hidup.

Jika tegangan terlalu rendah atau tidak naik saat mesin menyala, bisa jadi sistem pengisian bermasalah atau aki mulai melemah. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setidaknya sebulan sekali, terutama jika motor sering diparkir lama.

Gunakan Charger Khusus Jika Motor Jarang Dipakai

Motor yang jarang digunakan membuat aki tidak mendapatkan suplai pengisian secara rutin dari dinamo. Akibatnya, tegangan bisa turun perlahan hingga aki tidak mampu menyimpan daya. Untuk mencegah hal ini, gunakan charger khusus aki motor—lebih aman dibandingkan charger universal karena memiliki sistem cut-off otomatis.

Pengecasan bisa dilakukan seminggu sekali jika motor tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Ini menjaga siklus pengisian tetap berjalan dan mencegah aki menjadi “soak”.

Hindari Beban Listrik Berlebih

Menambahkan aksesori seperti lampu sorot, klakson modifikasi, atau charger ponsel tanpa memperhitungkan beban listrik bisa membebani aki secara berlebihan. Beban tambahan tersebut menarik arus lebih besar dari kapasitas pengisian standar motor, sehingga aki bekerja ekstra keras.

Jika memang ingin menambah fitur kelistrikan, pastikan sistem pengisian dan kapasitas aki mendukung. Alternatif lainnya, gunakan relay atau stabilizer agar beban listrik tidak langsung ditanggung aki secara penuh.

Kesalahan Umum Pengguna Aki Kecil

Banyak pemilik motor memilih aki kecil karena ukuran yang kompak dan harganya yang relatif lebih ringan. Namun, tanpa pemahaman yang cukup, keputusan tersebut bisa menimbulkan masalah baru. Beberapa kesalahan berikut cukup sering ditemukan dan patut dihindari agar aki bisa bekerja secara optimal.

Memilih Kapasitas Terlalu Rendah

Salah satu kekeliruan paling umum adalah menggunakan aki dengan kapasitas (Ah) di bawah standar. Hal ini kerap terjadi karena pengguna tergiur harga lebih murah atau ingin memangkas bobot motor. Padahal, kapasitas yang terlalu rendah tidak mampu menyuplai arus yang dibutuhkan oleh sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya secara stabil.

Gejalanya bisa berupa starter yang lambat, lampu redup, atau bahkan motor gagal menyala di pagi hari. Lebih parahnya, jika kondisi ini dibiarkan, bisa berdampak pada kerusakan komponen pengisian seperti kiprok atau spul.

Salah Tipe Aki untuk Kebutuhan Motor

Setiap jenis aki memiliki karakteristik yang berbeda. Mengganti aki basah ke tipe lithium tanpa memahami kebutuhan sistem kelistrikan motor dapat menyebabkan ketidaksesuaian, terutama jika sistem pengisian belum dirancang untuk mengatur arus yang masuk ke aki lithium.

Selain itu, penggunaan aki gel atau MF pada motor lama dengan sistem pengisian konvensional juga bisa menimbulkan overcharging karena arus pengisiannya tidak dikontrol secara akurat. Karena itu, pastikan spesifikasi dan sistem motor sesuai dengan tipe aki yang dipilih.

Overcharging dari Sistem Pengisian

Meskipun jarang disadari, overcharging merupakan penyebab umum rusaknya aki. Kondisi ini terjadi ketika regulator atau kiprok tidak bekerja dengan baik, sehingga tegangan dari dinamo terlalu tinggi dan terus-menerus masuk ke aki. Efeknya, elektrolit dalam aki cepat menguap, pelat timah menjadi rusak, dan dalam kasus tertentu, casing aki bisa menggelembung.

Aki kecil lebih rentan terhadap overcharging karena kapasitasnya yang lebih kecil. Jika sistem pengisian tidak akurat, kerusakan bisa terjadi lebih cepat dibandingkan dengan aki berkapasitas besar.

Kapan Harus Mengganti Aki

Mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengganti aki kecil pada motor merupakan langkah penting agar tidak terjebak dalam situasi darurat, seperti motor tiba-tiba mogok di tengah jalan. Meskipun beberapa aki bisa bertahan hingga dua atau tiga tahun, umur pakainya sangat dipengaruhi oleh pola penggunaan dan kondisi pengisian.

Tanda-Tanda Aki Mulai Lemah

Beberapa gejala awal aki lemah bisa dikenali dari hal-hal yang tampak sederhana. Misalnya, starter elektrik terasa berat atau harus ditekan berulang kali sebelum mesin menyala. Lampu depan mulai tampak redup, terutama saat putaran mesin rendah, juga bisa menjadi indikasi bahwa tegangan aki sudah tidak stabil.

Selain itu, suara klakson yang melemah atau indikator bahan bakar digital yang sering error juga bisa jadi tanda adanya gangguan pada sistem kelistrikan akibat aki menurun performanya.

Jika Anda memiliki multimeter, cek tegangan saat motor mati. Bila voltase sudah di bawah 12 volt secara konsisten, besar kemungkinan aki mulai menurun kualitasnya dan perlu diganti dalam waktu dekat.

Perbedaan Aki Soak dengan Kerusakan Kelistrikan Lainnya

Tidak semua masalah starter atau lampu yang redup berarti aki soak. Bisa saja sumber masalah berasal dari kiprok, kabel massa, atau bahkan spul yang sudah tidak optimal. Karena itu, sebelum memutuskan mengganti aki, ada baiknya melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Aki yang soak biasanya menunjukkan gejala yang bertahap. Awalnya hanya lemah di pagi hari, lalu bertambah parah seiring waktu. Jika motor Anda tiba-tiba mati total tanpa gejala sebelumnya, kemungkinan masalahnya bukan hanya di aki.

Bila ragu, konsultasikan ke bengkel terpercaya agar diagnosis lebih akurat. Mengganti aki yang masih bagus tentu akan membuang biaya tanpa menyelesaikan akar masalah.

Kesimpulan

Memilih aki kecil untuk motor bukan sekadar menyesuaikan ukuran, tapi juga soal memahami karakteristik, spesifikasi teknis, hingga kecocokan dengan sistem kelistrikan motor Anda. Setiap jenis aki—baik basah, kering, gel, maupun lithium—memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya penggunaan motor.

Hal-hal penting seperti kapasitas (Ah), dimensi fisik, hingga tegangan menjadi faktor utama yang tidak boleh diabaikan. Kesalahan dalam memilih atau memasang bisa berakibat pada gangguan kelistrikan, bahkan memperpendek umur pakai aki itu sendiri. Begitu juga soal perawatan; pemeriksaan tegangan secara berkala, penggunaan charger khusus, serta membatasi beban listrik tambahan menjadi langkah sederhana yang bisa membuat aki lebih awet.

Jika Anda masih ragu menentukan pilihan atau ingin memastikan pemasangan dilakukan dengan tepat, datang ke bengkel resmi seperti Honda Serimpi bisa jadi solusi bijak. Teknisi berpengalaman akan membantu mencocokkan tipe aki yang sesuai dan memastikan sistem kelistrikan tetap bekerja optimal. Daripada coba-coba dan berisiko merusak komponen lain, lebih baik percayakan prosesnya pada tenaga ahli yang memang paham benar soal kebutuhan motor Anda.

Kunjungi service motor Honda resmi dan dealer motor Honda di Jakarta Barat dari kami, Anda bisa mengunjungi website kami di Honda Serimpi! kamu juga bisa melihat produk motor kami di katalog produk motor HondaTim sales profesional kami siap membantu kamu. Kunjungi juga halaman produk suku cadang/sparepart resmi Honda hanya dari kami!